Ditulis oleh Ahmad Solihin.
Adalah pemuda Munir Ismail yang saat itu berusia 25 tahun, telah hadir dan menjadi saksi sejarah dalam perhelatan Muktamar Muhammadiyah ke 36 tahun 1965 di Bandung, saat terjadi pergolakan ideologi antara agama, nasionalis dan komunis di perjalanan sejarah bangsa ini. Selain itu ada pemuda Karno, dari Sindangsari Cinunuk dan pemuda Mohammad Kosim, anak dari H. Umar seorang tokoh Muhammadiyah dari Cikole Wanaraja; mereka adalah sebagian dari para aktifis pemuda Muhammadiyah pada zamannya.
Asep Barchoya
semasa muda, kakak
kandung dari KH Aceng Zakaria
dan pendiri Pesantren Persis
87 Pangatikan, mengakui secara lisan pernah aktif di Pemuda Muhammadiyah. Aman
Afandi dari tegalpanjang, guru matematika lintas generasi di Pesantren Persis 19 Bentar,
dulu adalah pemain
drumband pemuda muhammadiyah dan tampil dalam muktamar Muhammadiyah ke 36 di Bandung. Semua
orang yang disebutkan diatas, kecuali pak Karno; terkonfirmasi berbicara
langsung secara lisan kepada saya.
Berdasarkan
dokumen yang ditemukan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan SURAT KETETAPAN Nomor =2659=/A. tanggal
28 Rabiul awal 1388H / 24 Juni 1968 menetapkan dan mengaku
shah berdirinja TJABANG MUHAMMADIJAH di WANARADJA DAERAH GARUT, yang dicap
stempel dan ditandatangani lansung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H.
AR Fachruddin dan M. Djindar Tamimy sebagai sekretaris. Jika dengan data geografi saat ini, Pimpinan Muhammadiyah Cabang
Wanaraja ini meliputi kecamatan wanaraja, sucinaraja, pangatikan, sukawening
dan karangtengah.
Berdasarkan dokumen,
penafsiran data sejarah
dan sepengetahuan penulis;
Ketua Pimpinan Muhammadiyah Cabang sejak periode pertama sampai periode
kelima sekitar tahun 1990-an, adalah Aceng Hasbullah dari Samanggen Wanaraja.
Seorang Penyuluh Agama yang ditugaskan di KUA kecamatan
Wanaraja. Dalam AD ART Muhammadiyah waktu itu, periode untuk
tingkat cabang selama 4 tahun.
Terdapat
beberapa nama yang tercantum dalam beberapa Surat Ketetapan dari Pimpinan Pusat
tentang formatur Pimpinan Muhammadiyah Cabang Wanaraja dalam rentang waktu
1968- 1990, diantaranya: H. Umar dari Cikole, Udju Bajuri dari Cipari, Dana
dari Balakasap, H. Mahmudin dari Citangtu, Toto Suwito dari Citangtu, Munir
Ismail (83 tahun) dari Cinunuk, Aceng Mawardi dari Cikole, Mohammad Kosim (87
tahun) dari Cikole, Abdul Kodir Sumarna dari Cikole, Dedy Sumardi dari Cihuni
dan Aban Sobandi (70 tahun) dari Cikancung. Sepengetahuan penulis, selama
periode itu hanya ada dua nama yang diperkirakan dan diketahui sebagai
sekretaris, yaitu Toto Suwito dan Dedy Sumardi.
Ada tokoh yang memiliki pemahaman, perhatian dan dan pengorbanan hartanya yang dititipkan kepada persyarikatan Muhammadiyah wanaraja pada masa itu bernama Mama lurah haji Adnan Kartadiria. Selain tanah yang dipergunakan untuk masjid, juga mewakafkan tanah yang digunakan untuk amal usaha pendidikan, yaitu bangunan sekolah Pendidikan Guru Agama setingkat SMP/MTs yang dirintis pada tahun 1968. Seiring dengan penyesuaian aturan pemerintah, pada tahun 1976 dirubah menjadi MTs Muhammadiyah Cihuni. Dalam masa ini pula, tokoh-tokoh Muhammadiyah baik dari tingkat pimpinan wilayah jawa barat maupun dari daerah garut, melakukan kunjungan silaturahmi, pembinaan dan pengajian dengan anggota dan simpatisan masa itu.
Pada
kepemimpinan periode ini dalam dokumen yang ditemukan, terdapat tiga ranting
yang didirikan dan ditetapkan oleh Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat.
1. Surat Keputusan Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat Nomor J- j/015/I/1977 terhitung mulai tanggal
22 Muharram 1397 H/ 12 Januari 1977 Menetapkan dan Mengesahkan berdirinja
Muhammadijah Ranting Citangtu
2. Surat Keputusan Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat Nomor J- j/016/I/1977 terhitung mulai tanggal
22 Muharram 1397 H/ 12 Januari 1977 Menetapkan dan Mengesahkan berdirinja
Muhammadijah Ranting Tegalsari (dibaca: Tegalpanjang)
3. Surat Keputusan Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat Nomor J- j/018/I/1977 terhitung mulai
tanggal 22 Muharram 1397 H/ 12 januari 1977 Menetapkan dan Mengesahkan
berdirinja Muhammadijah Ranting Wanaraja. Selain itu, dibentuk dan dilantik pula pimpinan muhammadiyah ranting lainnya, seperti Sukarasa, Sukawening, Jamberea
dan Maripari.
Selanjutnya, terjadi
pergantian kepemimpinan Muhammadiyah Cabang Wanaraja
periode 1990-1995 dengan Ketua H. Mahmudin dan Dedy Sumardi sebagai sekretaris.
Pada masa ini juga, terdapat
tokoh, H. Hidayat
Salim yang mewakafkan hartanya kepada
persyarikatan Muhammadiyah Wanaraja
untuk dijadikan amal usaha dalam
bidang sarana ibadah dan
pendidikan yaitu masjid dan MTs Muhamadiyah Bayubud. Pada masa itu, dengan kepemimpinan tingkat daerah yang dipimpin
oleh H. Halim Basyarah, semangat keilmuan dan kajian menjadi penggerak
dalam semangat berjihad melalui persyarikatan Muhammadiyah.
Pada
musyawarah cabang selanjutnya, H. Mahmudin kembali terpilih menjadi ketua untuk
periode 1995-2000, dengan pergantian sekretaris oleh Cecep Marwan. Selama dua
periode ini, kegiatan terpusat di Madrasah Alhuda Citangtu sebagai secretariat,
pusat kajian keilmuan dan kegiatan persyarikatan. Pada periode ini, ranting
sukawening berubah menjadi Pimpinan Muhammadiyah Cabang Sukawening, dengan
ketua Aban Sobandi dan Daos Rosyadi sebagai sekretaris.
Dadang
Saepullah terpilih sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah periode
selanjutnya, yaitu 2000-2005 dengan didampingi oleh Cecep Marwan sebagai
sekretaris. Pada periode ini, pusat kegiatan dan kantor sekretariat difokuskan
di MTs Muhammadiyah bayubud. Kajian keilmuan dan dakwah menjadi salah satu
kegiatan unggulan pada masa kepemimpinan ini. Pada masa ini pula, warga Muhammadiyah larut dalam masa euphoria
reformasi politik, dengan munculnya
tokoh Muhammadiyah, Prof. Amien Rais.
Dalam musyawarah cabang yang dilaksanakan di MTs Muhammadiyah bayubud, terpilih ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah wanaraja
untuk periode 2005 – 2010 yaitu H. MA Rosyidin dan Cep Rusli Halim sebagai
sekretaris. Dalam sebuah musibah kecelakaan bermotor, Cep Rusli Halim wafat.
Atas penunjukkan dari ketua, Ahmad Solihin menjadi sekretaris sampai akhir
periode. Dalam masa kepemimpinan ini, bertambah pula amal usaha muhammadiyah
dalam bidang pendidikan dengan didirikannya SMA Muhammadiyah Wanaraja dan
merintis MTs Muhammadiyah Tegalpanjang. Selain itu, Pimpinan Ranting Sukamulya
dibentuk dengan dihadiri oleh tokoh Muhammadiyah Garut, Mualim Yuzad Endang
Syarif.
Setelah
menjadi sekretaris dalam dua periode kepemimpinan, Cecep Marwan terpilih sebagai
ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Wanaraja periode 2010 –
2015 dalam musyawarah cabang yang dilaksanakan di MTs Muhammadiyah
Tegalpanjang, dengan Ahmad Solihin
sebagai sekretaris. Dalam
periode ini, terdapat
kesepakatan untuk mendirikan
pimpinan cabang Muhammadiyah baru.
Dengan
panita yang dipimpin oleh Cecep Khoerudin dan Rohmatul Hidayat sebagai
sekretaris, usulan dan usaha pendirian cabang dan ranting baru serta proses
pemilihan kepemimpinan menjadi
kenyataan.
Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanaraja terpilih untuk periode 2015- 2022 adalah
Aceng Muksin, dengan Yudi Padmadinata sebagai sekretaris. Atas takdir dari
Allah SWT, ketua terpilih wafat sebelum masa jabatan berakhir, sehingga
berdasarkan rapat pleno pimpinan diputuskan untuk digantikan oleh Afandi Firmansyah.
Sedangkan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah yang baru dibentuk
adalah:
1. Pimpinan cabang Muhammadiyah
Pangatikan periode 2015-2020 adalah Dede Sudrajat, dengan sekretaris Cece
Maoludin
2.
Pimpinan
cabang Muhammadiyah Sucinaraja periode 2015-2020 adalah H. MA Rosyidin, dengan
sekretaris Catur Tresna.
Demikian sejarah yang jika dibaca dalam tulisan ini sangat singkat, tetapi sesungguhnya telah menorehkan perjuangan yang panjang, lama dan melelahkan sebagai perwujudan amal kita dalm menolong agama Allah.
Semoga amal soleh dan pengorbanan perjuangan para mujahid pendahulu kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin.
Sebagai penulis dadakan dalam menulis sejarah ini, saya memohon maaf dan koreksi jika ada diksi dan frase yang kurang berkenan, catatan sejarah yang keliru atau terlupakan untuk ditulis. Karena sesungguhnya catatan yang otentik dan akurat tanpa kurang sedikitpun, hanyalah ada pada Dzat Allah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui.
Wallahu alam bishshowab.
Nashrun minallah
wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar