• BERSAMA DALAM KEBERSAMAAN

    Pelaksanaan Pembinaan dalam rangka penyegaran dan peningkatan pelayanan kepada siswa demi terciptanya sekolah yang cerah dan mencerahkan, membahagiakan

  • BERSAMA SISWA

    Dalam rangka akhir kegiatan, ditunjukan untuk menikmati kebersamaan

  • BERKAH BERSAMA AL-QUR'AN

    Keberkahan ketika kita bisa membuat orang tua kita meneteskan air mata karena kesolehan putra-putrinya

  • BERBAKTI TIDAK HANYA PEDULI

    Belajar adalah aktivitas untuk menjadi diri yang dinanti dan selalu bermanfaat baik bagi diri dan masyarakat sekitar

  • WISUDA TAHFIDZ

    Kegiatan Wisuda Pecinta Al-Qur'an (Palaq) yang dilaksanakan oleh Hikmat SMA Muhammadiyah Wanaraja, oleh Bapak H Dadang Saepulloh, S.Ag (alm)

Pengaruh teknologi terhadap pelajar

Pengaruh teknologi terhadap pelajar sangat signifikan dan memiliki dampak positif serta beberapa tantangan. Teknologi telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan, memungkinkan pelajar belajar kapan saja dan di mana saja lewat internet dan berbagai perangkat seperti komputer, smartphone, dan tablet. Dengan teknologi, pengalaman belajar menjadi lebih interaktif dan menarik melalui media pembelajaran digital, video, dan platform kolaboratif yang memfasilitasi interaksi antara pelajar dan guru di luar kelas fisik. Hal ini juga mendorong pembelajaran yang lebih personal dan adaptif sesuai kebutuhan masing-masing siswa.

Namun, penggunaan teknologi juga memiliki kelemahan seperti potensi ketergantungan, kurangnya interaksi sosial langsung, serta gangguan fokus belajar akibat distraksi dari perangkat digital. Dalam konteks ini, peran guru sangat penting untuk memastikan teknologi digunakan secara bijak dan efektif dalam mendukung proses belajar.

Secara garis besar, teknologi telah membuka peluang besar bagi pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan kreatif, serta mempersiapkan pelajar menghadapi tuntutan dunia kerja modern dengan keterampilan digital yang memadai

Dampak Negatif Pengaruh teknologi

Penggunaan gadget yang berlebihan memberikan dampak negatif signifikan terhadap prestasi pelajar. Dampak utama meliputi penurunan konsentrasi dan fokus belajar, sehingga siswa kesulitan menyelesaikan tugas dan mempersiapkan ujian dengan baik. Banyak pelajar yang lebih memilih menggunakan gadget untuk bermain game, menonton video, atau berinteraksi di media sosial, yang mengurangi waktu belajar mereka secara efektif. Akibatnya, nilai akademik terutama pada pelajaran yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti matematika dan bahasa mengalami penurunan. Selain itu, penggunaan gadget yang terus-menerus juga menyebabkan gangguan waktu tidur, yang berkontribusi pada kelelahan dan ketidaksiapan siswa dalam proses belajar.

Dampak sosial juga muncul berupa kurangnya interaksi sosial langsung dengan teman dan keluarga, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial dan emosional pelajar. Siswa yang kecanduan gadget cenderung menjadi lebih pendiam, menarik diri, dan mengalami perubahan perilaku seperti mudah marah atau frustrasi ketika akses gadget dibatasi. Hal ini juga berpotensi menimbulkan sikap melawan atau ketegangan hubungan dengan orang tua dan guru.

Oleh karena itu, pengelolaan penggunaan gadget secara bijak dan pembatasan waktu yang tepat sangat diperlukan agar gadget dapat digunakan sebagai alat bantu belajar tanpa

Pentingnya Peran Orang tua

Peran orang tua sangat penting dalam mencegah kecanduan gadget pada anak dengan beberapa langkah kunci. Pertama, orang tua perlu membatasi waktu penggunaan gadget anak agar tidak berlebihan, misalnya dengan menetapkan durasi harian yang jelas dan konsisten. Kedua, orang tua harus aktif mengawasi jenis konten dan aplikasi yang digunakan anak, memastikan konten tersebut sesuai usia dan mendukung perkembangan positif anak. Ketiga, mengalihkan perhatian anak ke aktivitas lain yang lebih sehat dan produktif seperti bermain di luar rumah, membaca, atau kegiatan kreatif juga sangat dianjurkan.

Selain itu, komunikasi efektif antara orang tua dan anak sangat dibutuhkan untuk membangun kebiasaan digital yang sehat dan saling pengertian. Orang tua juga harus menjadi contoh yang baik dalam penggunaan gadget, menghindari penggunaan gadget sebagai pelarian, serta melibatkan keluarga dan lingkungan dalam pembentukan kebiasaan digital anak. Pengawasan, pendampingan, dan pembatasan yang dilakukan dengan penuh perhatian dapat mengurangi risiko dampak negatif gadget dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Secara keseluruhan, orang tua adalah garda terdepan dalam mengontrol penggunaan gadget agar anak tidak kecanduan dan tetap fokus pada pendidikan dan perkembangan sosial emosionalnya.

Share:

SELAMAT HARI BATIK NASIONAL

SELAMAT HARI BATIK NASIONAL
Selamat datang di situs kami, The Progressive School.

Blogger templates

SEKOLAH BERBUDAYA & BERKEMAJUAN

SEKOLAH BERBUDAYA & BERKEMAJUAN

Popular Posts