IKHTIAR MEMBANTU MENGATASI PERMASALAHAN MENTAL REMAJA.
Remaja adalah masa peralihan seorang insan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini, seringkali para insan tersebut menghadapi berbagai macam permasalahan, dan yang menjadi tantangan terberat adalah masalah mental yang mereka hadapi. salah satunya adalah krisis identitas, di mana para remaja mengalami kesulitan dalam memahami diri mereka sendiri.
Untuk berikhtiar mengatasi masalah tersebut, SMA Muhammdiyah Wanaraja berkolaborasi bersama ruang emotika, komunitas yang menyediakan bimbingan (bimbel cerdas emosi), konseling, psikoedukasi, dan relaksasi untuk meningkatkan produktivitas dan rasa percaya diri.
SMA Muhammadiyah Wanaraja menyelenggarakan event berjudul “PSIKOEDUKASI DAN REFLEKSI DIRI” dengan tema “MENJADI VERSI TERBAIK DARI DIRIMU”. Event tersebut diselenggarakan pada hari senin tanggal 19 Mei 2025, bertempat di aula SMAMUJA. Event ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 10 & 11.
Acara diawali dengan Sambutan Kepala Sekolah yang diwakili oleh wakil kepala bidang Kesiswaan yaitu Bapak Hiban Alianur, S.Pd.I. dalam sambutannya beliau menuturkan pentingnya manusia untuk bisa mengenal tentang jiwa manusia sendiri, dengan pengenalan tersebut maka pribadi manusia bisa merefleksikan dan mengaktualisasikan jati dirinya hari ini dan berdampak pada kehidupan dimasa yang akan datang, terkadang tidak sedikit ada manusia yang tidak tahu siapa dirinya, bagaimana kondisi dirinya dan mau apa jadinya kelak. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa SMA Muhammadiyah Wanaraja bisa mencapai hal tersebut, yaitu pribadi yang bisa mengaktualisasi dirinya menjadi lebih terarah kelak.
Dalam kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah psikoedukasi. pada sesi ini para siswa-siswi menjalani test bakat minat untuk mengenali potensi dan kelemahan yang ada pada diri, sehingga mereka akan dapat menentukan mana jalan yang akan mereka tempuh untuk mencapai kesuksesan.
Kemudian, pada sesi yang kedua, para siswa-siswi menjalani journaling emosi, dengan mencatat kejadian kejadian yang mengganggu kondisi mental mereka di sekolah dan di rumah, kemudian mereka dibagi menjadi 16 kelompok ruang aman bercerita, lalu para siswa-siswimenceritakan apa yang telah mereka tulis dengan komitmen be empathy, no judgement, dan tidak menyebarluaskan apa yang telah diceritakan.
Tim Ruang Emotika Kabupaten Garut begitu antusias dalam memberikan pencerahan kepada siswa di sekolah ini, semoga dengan kebersamaan ini, sekolah dan lembaga ini bisa berpartisipasi dalam membangun generasi unggul, mandiri dan berdampak untuk diri sendiri dan manusia umumnya. Semoga ikhtiar ini akan dapat mengatasi permasalahan mental pada para siswa-siswi sehingga mereka akan dapat menjadi versi terbaik dari diri mereka, dan mereka akan mendapatkan hasil belajar yang terbaik.vall_smamujart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar